KIEV, iNews.id – Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mendesak Uni Eropa untuk melarang masuk turis Rusia. Dia menilai langkah semacam itu sudah pas, karena mayoritas rakyat Rusia mendukung agresi militer Moskow di Ukraina.
“Waktu untuk setengah-setengah (memberikan sanksi ke Rusia) sudah berlalu. Hanya kebijakan yang keras dan konsisten yang dapat membuahkan hasil,” ujar Kuleba kepada Reuters.
Gedung Putih Siap Sambut Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa, Padahal Dulu Teroris Bernilai Rp166 Miliar
Para menteri luar negeri anggota Uni Eropa akan bertemu di Praha, Ceko, Rabu (31/8/2022) ini. Mereka diperkirakan akan menyetujui langkah penangguhan perjanjian fasilitasi visa dengan Moskow. Jika penangguhan itu disetujui, orang-orang Rusia nantinya harus menunggu lebih lama, dan membayar lebih banyak untuk mendapatkan visa Uni Eropa.
Akan tetapi, organisasi antarpemerintah Eropa itu tampaknya masih belum satu suara untuk menyepakati rencana tersebut. Sebab, hal itu juga akan berdampak pada larangan perjalanan langsung dari Uni Eropa.
Uni Eropa Bakal Longgarkan Sanksi untuk Rusia, Ada Apa?
“Larangan visa untuk turis Rusia dan beberapa kategori lainnya akan menjadi tanggapan yang tepat terhadap ‘perang genosida’ Rusia di jantung Eropa yang didukung oleh mayoritas warga Rusia,” kata Kuleba.
Dia juga mengusulkan peluncuran program khusus untuk para tentara Rusia yang tidak ingin berperang di Ukraina lagi.
Lagi, Uni Eropa Setuju Pasok Senjata ke Ukraina Senilai Rp7,5 Triliun
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku