Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PBB Kecam Serangan Drone dan Tank Israel terhadap Pasukan UNIFIL di Lebanon
Advertisement . Scroll to see content

Musthapa Adib Ditunjuk sebagai Perdana Menteri Lebanon yang Baru

Senin, 31 Agustus 2020 - 18:47:00 WIB
Musthapa Adib Ditunjuk sebagai Perdana Menteri Lebanon yang Baru
Mustapha Adib (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

BEIRUT, iNews.id - Duta Besar Lebanon untuk Jerman Mustapha Adib ditunjuk sebagai perdana menteri yang baru, Senin (31/8/2020), menggantikan Hassan Diab setelah ledakan dahsyat mengguncang Beirut pada 4 Agustus lalu.

Kariernya di kancah politik Lebanon tak diperhitungkan, bahkan dia bukanlah sosok populer di pemerintahan. Namanya pun baru muncul pada Minggu (30/8/2020).

Pria berusia 48 tahun kelahiran Tripoli, Libya, itu naik menjadi perdana menteri berdasarkan sistem pembagian kekuasaan berbasis sektarian di Lebanon. Adib merupakan perwakilan dari kelompok Sunni.

Berdasarkan biografi di situs web Kedubes Lebanon di Jerman, Adib disebut sebagai sosok akademisi dengan gelar doktor di bidang ilmu politik.

Dia telah melakukan penelitian dan tugas ahli di bidang keamanan individu dan negara, pengawasan parlemen di sektor keamanan, desentralisasi dan demokrasi lokal, serta undang-undang pemilu.

Dari 2000 hingga 2004, dia menjabat penasihat Najib Mikati, mantan perdana menteri yang juga miliarder Lebanon. Pada 2011, Perdana Menteri Mikati menunjuk Adib sebagai pemimpin kabinet.

Mantan perdana menteri Saad Hariri dan Fouad Siniora juga mendukung Adib setelah dua kandidat lainnya ditolak oleh kelompok Hizbullah yang berhaluan Syiah serta sekutu politiknya.

Penunjukan Adib berlangsung saat Presiden Prancis Emmanuel Macron dijadwalkan tiba untuk kunjungan keduanya pascaledakan Beirut.

Seorang rekan di Tripoli yang meminta identitasnya tidak disebutkan menggambarkan Adib sebagai sosok yang tenang, sopan, dan diplomatis.

"Dia bukan orang yang suka berkonfrontasi dan tidak mengambil sikap kuat, tapi menghindari masalah dan berusaha untuk menyelesaikannya secara diplomatis dengan tujuan untuk mengonsolidasikan hubungannya dengan pihak lain," kata dia.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut