Nah, Trump Cabut Sanksi Para Pengusaha Myanmar Setelah Dipuji Jenderal Junta Min Aung Hlaing

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) mencabut sanksi beberapa orang dekat pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing, Jumat (25/7/2025). Keputusan itu diumumkan 2 pekan setelah Min Aung Hlaing memuji Presiden AS Donald Trump serta menyerukan pelonggaran sanksi.
Min merasa terhormat dikirimi surat oleh Trump meski isinya penetapan tarif masuk 40 persen untuk Myanmar. Surat itu dianggap sebagai bentuk legitimasi AS atas pemerintahannya yang menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi pada 2021.
Dalam surat balasan, Min Aung Hlaing meminta Trump menurunkan tarif 40 persen untuk negaranya serta siap mengirim tim negosiasi ke Washington jika diperlukan.
"Jenderal senior (Min Aung Hlaing) mengakui kepemimpinan kuat Presiden (Turmp) dalam membimbing negaranya menuju kemakmuran nasional dengan semangat seorang patriot sejati," demikian laporkan media Myanmar saat itu.
Departemen Keuangan AS menyebutkan beberapa sekutu Min Aung Hlaing yang dibebaskan dari sanksi yakni perusahaan KT Services & Logistics beserta pendirinya, Jonathan Myo Kyaw Thaung; MCM Group beserta pemiliknya Aung Hlaing Oo; Suntac Technologies beserta pemiliknya Sit Taing Aung; dan seorang individu lainnya, Tin Latt Min.
Departemen Keuangan tidak menjelaskan alasan mengapa mencabut sanksi tersebut. Gedung Putih tidak juga belum memberikan pernyataan.