Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kamboja Bantah Rekrut Tentara Bayaran Asing dari Rusia Lawan Thailand
Advertisement . Scroll to see content

Norwegia Setuju Pasok Gas ke 27 Negara Uni Eropa, Mampukah Gantikan Rusia?

Jumat, 24 Juni 2022 - 05:00:00 WIB
Norwegia Setuju Pasok Gas ke 27 Negara Uni Eropa, Mampukah Gantikan Rusia?
Pipa gas Nord Stream 1 yang menjadi salah satu sarana utama untuk memasok gas dari Rusia ke Eropa. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

Rusia memangkas aliran gas ke Uni Eropa melalui pipa Nord Stream 1 menjadi 40 persen dari kapasitas pekan lalu. 

Sebelumnya, Rusia sudah lebih dulu memotong pasokan gas ke Polandia, Bulgaria, Belanda, Denmark, dan Finlandia karena negara-negara itu menolak untuk mematuhi skema pembayaran baru yang diajukan Moskow. 

Timmermans mengatakan, 10 dari 27 negara anggota Uni Eropa telah mengeluarkan “peringatan dini” akan pasokan gas mereka. Peringatan itu menjadi yang pertama dan yang paling ringan keparahannya dari tiga level krisis yang ditetapkan dalam peraturan keamanan energi Uni Eropa. 

Norwegia telah meningkatkan produksi gas sebagai tanggapan atas kekurangan di Eropa. Sebelumnya Oslo juga memperkirakan penjualan gasnya meningkat 8 persen menjadi 122 miliar meter kubik pada tahun ini. Jumlah itu setara dengan tambahan pasokan 100 TWh--yang berarti semua produksi tambahannya kemungkinan akan masuk ke Uni Eropa. 

Uni Eropa mengimpor kira-kira seperlima dari gasnya dari Norwegia. Jumlah itu hanya setengah dari yang dipasok Rusia ke blok itu, yang jumlahnya mencapai 40 persen sebelum Moskow melancarkan agresi militer ke Ukraina pada 24 Februari lalu. 

Dalam kesepakatan tersebut juga disebukan, Norwegia akan tetap menjadi "pemasok besar" ke Eropa setelah 2030. Oslo pun menyatakan dukungan untuk meningkatkan eksplorasi minyak dan gasnya. Norwegia dan Uni Eropa juga berjanji untuk bekerja sama dalam energi terbarukan dan teknologi hijau seperti hidrogen.

Uni Eropa memperkirakan total permintaan gasnya turun 30 persen pada 2030 untuk mencapai target perubahan iklim, dan telah mendesak negara-negara untuk sebagian besar menggunakan energi terbarukan dan penghematan energi untuk menggantikan gas Rusia.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut