"Ini proses yang lambat," kata Ferguson.
"Kita harus menghadapi semua puing-puing itu, meluangkan waktu kita dan mencari. Ini akan memakan waktu lama sebelum Anda benar-benar dapat mengatakan angka (final)," katanya.
Operasi pencarian dikhawatirkan terkena dampak dari cuaca buruk.
National Hurricane Center yang berbasis di Miami menyatakan, sistem cuaca di Atlantik diperkirakan akan menjadi badai tropis dan membawa angin kencang dan curah hujan lebat ke Bahama barat laut dalam 36 jam ke depan.
Smith, juru bicara NEMA, mengatakan 150 orang saat ini berada di tempat penampungan di pulau Grand Bahama dan 2.000 lainnya di New Providence, di mana Nassau berada.
"Kami tidak lagi menerima banyak pengungsi dari Abaco," tuturnya.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengumumkan akan pergi ke Bahama pada hari ini untuk menemui para korban sebagai dukungan solidaritas. Selain itu, Guterres mendorong masyarakat internasional untuk meningkatkan dukungan kepada orang-orang dan pemerintah Bahama.
Guterres juga mengatakan topan itu merupakan peringatan akan bahaya perubahan iklim.
"Semua ini adalah demonstrasi dari apa yang kita semua katakan di masa lalu," katanya.
"Perubahan iklim berjalan lebih cepat dari kita dan kita perlu memiliki pendekatan yang jauh lebih ambisius untuk mengalahkan perubahan iklim."
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku