PBB Ancam Akan Ada Pengurangan Bantuan jika Taliban Tetap Tak Hormati Hak Perempuan
 
                 
                 
                                        "Mereka mengaku penyingkiran perempuan dari kehidupan publik tidak lebih baik daripada ketakutan mati mengenaskan," kata Otunbayeva dalam pertemuan Dewan Keamanan di Afghanistan, yang bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional.
Dia menyebut, Afghanistan di bawah Taliban tetap menjadi negara paling represif di dunia terkait hak-hak perempuan. Sulit untuk memahami bagaimana pemerintah dapat mengatur kebutuhan setengah dari populasinya.
 
                                        Amerika Serikat (AS) merupakan donor terbesar untuk rencana bantuan PBB 2022 di Afghanistan. Negara itu memberikan lebih dari 1 miliar dolar AS.
Ketika ditanya tentang kemungkinan pemotongan, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan Washington sedang melihat implikasi dari larangan pengiriman bantuan dan berkonsultasi erat dengan PBB.
 
                                        Price mengatakan AS ingin memastikan Taliban tidak gagal memenuhi komitmen yang telah mereka buat kepada rakyat Afghanistan dan tidak menghadapi konsekuensi dari masyarakat internasional.
Pemerintahan Taliban, yang merebut kekuasaan pada Agustus 2021 ketika pasukan pimpinan AS menarik diri dari Afghanistan setelah 20 tahun perang, mengatakan, pihaknya menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan interpretasinya yang ketat terhadap hukum Islam.
Editor: Umaya Khusniah