Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

PBB Khawatir Kekerasan Kembali Meningkat di Myanmar

Senin, 11 Februari 2019 - 12:10:00 WIB
PBB Khawatir Kekerasan Kembali Meningkat di Myanmar
Seorang anak Rohingya tinggal di kamp pengungsi Taung Paw, negara bagian Rakhine, Myanmar. (foto: doc. UNICEF).
Advertisement . Scroll to see content

Sudah lebih dari 720 ribu pengungsi Rohingya melarikan diri ke Bangladesh sejak Agustus 2017 guna menghindari penganiayaan dan kekerasan di Myanmar. Karena krisis pengungsi sebelumnya di Myanmar, Bangladesh saat ini menjadi tempat tinggal bagi hampir satu juta muslim Rohingya.

UNHCR memuji kemurahan hati negara itu dan memohon pihak berwenang agar terus mengizinkan orang-orang yang melarikan diri dari kekerasan di Myanmar untuk berlindung di Bangladesh.

Mayoritas penduduk Myanmar, dulu dikenal sebagai Birma, beragama Budha. Negara itu memiliki sejarah panjang ketegangan dengan etnis minoritas, sebagian besar atas dasar agama.

Chin merupakan satu-satunya negara bagian di Myanmar yang mayoritas penduduknya Kristen. Negara bagian itu juga wilayah termiskin dan paling tidak berkembang di negara itu.

Populasi besar Muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine terus mengalami diskriminasi dan penindasan dari komunitas Budha yang mayoritas. Meski tinggal selama beberapa generasi, orang-orang Rohingya tidak diakui sebagai warga Myanmar dan tetap tanpa kewarganegaraan.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut