PBB Ungkap Pemberontak RSF Sudan Bantai Ratusan Warga Sipil di Kota El Fasher
Puluhan ribu meninggalkan kota tersebut untuk menghindari kekejaman RSF yang juga rasis.
Beberapa saksi mata mengungkap kekejaman di El Fasher. Para pengungsi harus berjalan kaki selama 3 atau 4 hari ke Kota Tawila.
Magango juga menerima kesaksian dari para pekerja bantuan, setidaknya 25 perempuan diperkosa beramai-ramai oleh para pemberontak RSF di tempat penampungan pengungsi di dekat sebuah kampus.
"Para saksi mata mengonfirmasi, personel RSF memilih perempuan dan anak perempuan dan memerkosa mereka di bawah todongan senjata," ujarnya.
Para pemberontak juga memaksa para pengungsi tersisa, sekitar 100 kk, untuk meninggalkan lokasi di tengah penembakan dan intimidasi.
Presiden Komite Palang Internasional (ICRC) Mirjana Spoljaric mengatakan, pelanggaran di El Fasher tidak bisa dibenarkan.
"Kehidupan di Sudan kini bergantung pada tindakan yang kuat dan tegas untuk menghentikan kekejaman ini," ujarnya.
Editor: Anton Suhartono