Pemberontak Houthi Siap Gencatan Senjata di Yaman usai Bertemu Pejabat Arab Saudi
"Saya menekankan dukungan kerajaan terhadap Yaman dan mengonfirmasi komitmen kami untuk mempromosikan dialog di antara semua pihak untuk mencapai solusi politik komprehensif di bawah pengawasan PBB," kata Pangeran Khalid di di Twitter.
Anggota DPR dari Houthi Ali al-Qhoom menyebutkan ada kesepakatan konkret yang dihasilkan dari pertemuan tersebut.
Konflik yang berkepanjangan
di Yaman bermula saat Houthi merebut ibu kota pada bulan September 2014. Kelompok itu menggulingkan pemerintahan yang diakui secara internasional dan memicu serangan yang dipimpin oleh Arab Saudi.
Konflik dianggap sebagai perang proxy antara Arab Saudi dan Iran. Perang ini telah menewaskan lebih dari 150.000 orang, termasuk pejuang dan warga sipil.
Arab Saudi semakin terbuka tentang keinginan untuk keluar dari perang yang menghabiskan banyak dana ini. Sementara itu, para ahli PBB telah menuding semua pihak dalam konflik Yaman melakukan kejahatan perang.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq