Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Mengaku Berada di Ukraina saat Pasukan Rusia Menyerang
Kadyrov sudah berulang kali dituduh Amerika Serikat dan Uni Eropa melakukan pelanggaran HAM. Namun, tudingan itu semuanya dia bantah.
Moskow sendiri pernah berperang dua kali dengan kelompok separatis di Chechnya, sebuah wilayah berpenduduk mayoritas Muslim di Rusia Selatan, menyusul runtuhnya Uni Soviet pada 1991. Akan tetapi, Moskow sejak itu juga menggelontorkan sejumlah besar uang ke Chechnya untuk membangun wilayah itu kembali dan memberikannya otonomi yang luas.
Rusia telah berulang kali menekankan tidak memiliki rencana untuk menduduki Ukraina. Moskow menjelaskan, tujuan dari operasi militer mereka di Ukraina adalah untuk mendemiliterisasi dan “mendenazifikasi” negara tentangganya itu, dengan hanya menargetkan infrastruktur militer.
Editor: Ahmad Islamy Jamil