Pendiri WikiLeaks Assange Tegaskan Tak Ingin Diekstradisi ke AS
LONDON, iNews.id - Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, mengatakan bahwa dirinya menolak diekstradisi ke Amerika Serikat (AS) untuk menghadapi tuduhan berkonspirasi meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika.
Hal itu dia kepada para hakim di Pengadilan Westminister melalui sambungan video dari penjara Inggris, Kamis (2/5).
"Saya tidak ingin menyerahkan diri untuk ekstradisi karena melakukan praktik jurnalisme yang memenangkan banyak penghargaan dan melindungi banyak orang," kata Assange, seperti dilaporkan Associated Press, Jumat (3/5/2019).
Penolakan resmi Assange untuk diekstradisi ini menandai dimulainya apa yang disebut sebagai pertarungan hukum yang sengit soal apakah sia akan diadili di AS atau tidak.
Hadir dengan mengenakan celana jeans dan jaket, Assange tampak tenang dalam sidang pengadilan di Westminster Magistrates di London. Sebagian pendukung yang tidak mendapat tempat duduk di ruang sidang yang kecil itu berteriak-teriak dari lorong-lorong di sekitar ruangan, “shame on you” kepada para hakim.
Hakim Michael Snow mengatakan tampaknya butuh beberapa bulan sebelum dilangsungkan sidang pengadilan tentang kasus ekstradisi ke AS.
AS sebelumnya meminta agar Assange diekstradisi untuk diadili atas tuduhan konspirasi karena berkolaborasi dengan mantan analis intelijen Angkatan Darat AS Chelsea Manning dengan meretas komputer Pentagon pada Maret 2010.
Manning menjalani beberapa tahun hukuman penjara karena membocorkan dokumen rahasia ke WikiLeaks dan dipenjara lagi pada Maret setelah menolak memberikan kesaksian di hadapan dewan juri yang menyelidiki organisasi tersebut.
Jika terbukti bersalah, Assange bisa dihukum hingga lima tahun penjara. Namun Assange khawatir AS dapat menuntutnya dengan kejahatan tambahan yang lebih serius.
Editor: Nathania Riris Michico