Peran Militer Lengserkan Diktator Mugabe Tanpa Pertumpahan Darah
Pada Minggu, Mugabe memberikan pidato di televisi nasional. Awalnya, banyak pihak yang memprediksi dia akan mengumumkan pengunduran diri, menyusul desakan yang semakin kuat. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, dia kukuh tetap menjadi presiden. Bahkan dia seolah tidak memahami dinamika politik yang terjadi beberapa jam sebelumnya. Padahal pernyataan itu disampaikan disaksikan langsung para jenderal.
Belum lagi suara dari kelompok veteran perang, yang bahkan memintanya mundur hari itu juga.
Sempat beredar informasi pada Senin 21 November, Mugabe sebenarnya sudah menyetujui untuk mundur. Saat itu, dia dilaporkan sudah menyusun surat pengunduran diri yang akan disampaikan ke parlemen. Keputusan pengunduran diri itu diambil setelah Mugabe melakukan deal dengan militer, terkait kekebalan hukum.
Tapi sampai batas waktu yang diberikan, Senin siang, pernyataan mundur tak juga keluar dari mulutnya. Parlemen pun menggelar sidang dengan agenda pemakzulan keesokan harinya. Di situlah surat pengundaran dirinya dibacakan oleh ketua parlemen.
Editor: Anton Suhartono