BEIJING, iNews.id – Pertemuan Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, dan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC, Jumat (16/4/2021), banyak membahas isu yang berkaitan dengan China. Di antaranya menyangkut soal Taiwan, Hong Kong, Xinjiang.
Hal itu, membuat China meradang. Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (17/4/2021), Kedutaan Besar China di AS dengan tegas menentang pernyataan bersama yang dikeluarkan Amerika Serikat dan Jepang.
13 Negara yang Merayakan Natal dengan Penuh Kejutan
“Taiwan, Hong Kong dan Xinjiang adalah urusan dalam negeri China dan tidak boleh diganggu,” demikian bunyi pernyataan itu, seperti dilansir Reuters, hari ini.
Kedubes China menambahkan, topik pembicaraan AS dan Jepang itu telah melampaui ruang lingkup hubungan bilateral normal, dan merugikan kepentingan China selaku pihak ketiga. “Serta mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan,” ungkap Kedubes China.
Joe Biden Akan Umumkan Penarikan Seluruh Pasukan AS dari Afghanistan
Biden menjamu Suga di Gedung Putih, Jumat waktu setempat. Dalam kesempatan itu, presiden AS menawarkan kesempatan kerja sama yang lebih erat kepada Jepang. Ini sesuai dengan janji Biden untuk merevitalisasi aliansi AS yang sempat tegang di bawah pendahulunya, mantan Presiden Donald Trump.
Ini adalah pertemuan tatap muka pertama Biden dengan Suga di Gedung Putih sejak pertama menjabat presiden pada 20 Januari lalu. Topik pertemuan itu lebih banyak membahas soal China, sekaligus menggarisbawahi peran sentral Jepang dalam upaya AS untuk menghadapi Beijing.
Joe Biden Lanjutkan Penjualan Senjata ke UEA, termasuk 50 Jet Tempur F-35
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku