Pesan Audio PM Kamboja Soal Lockdown Bocor, Warga Panik Borong Sembako
Sekretaris negara dan juru bicara Kementerian Kesehatan, Or Vandine, meminta warga tetap tenang dan menahan diri untuk tidak berbondong-bondong membeli makanan karena dapat meningkatkan risiko penularan COVID-19.
"Anda bisa tertular COVID-19 kapan saja di tempat yang terlalu ramai atau tidak ada jarak fisik minimal 1,5 meter dari satu sama lain, dan jika orang belum memakai masker dan belum sering mencuci tangan," kata Vandine.
Dia memohon warga untuk tidak panik dan mempercayakan langkah-langkah preventif yang diambil pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19, yang dalam beberapa hari terakhir sangat mengkhawatirkan, karena terjadi lonjakan kasus baru.
"Pemerintah tidak akan memberlakukan lockdown penuh yang akan menghalangi masyarakat untuk membeli makanan dan kebutuhan lainnya,” ujar Vandine.
Kamboja telah mengalami peningkatan jumlah kasus baru Covid-19, sejak penularan komunitas ketiga diumumkan, pada 20 Februari 2021. Dalam beberapa hari terakhir, kasus baru justru bertambah secara signifikan di ibukota Phonm Penh.
Kementerian Kesehatan Kamboja mengumumkan pada Rabu (14/4/2021), terdapat 178 kasus baru, sebagian besar di Phnom Penh, sehingga jumlah total infeksi di negara itu sejauh ini menjadi 4.874 dengan 36 kematian, dan 2.544 kasus aktif.
Kamboja memulai upaya inokulasi anti-COVID-19 pada 10 Februari. Hingga Selasa (13/4/2021), sekitar 1,17 juta dari 16 juta penduduk negara itu telah disuntik vaksinasi Covid-19.
Editor: Jeanny Aipassa