Pemimpin Ossetia Selatan yang didukung Rusia, Alan Gagloev, tahun lalu menyatakan harapan bahwa wilayah tersebut dapat secara resmi dimasukkan ke dalam Rusia.
Ukraina Terus Memohon-mohon Bantuan AS untuk Lawan Rusia, sampai Menlu Bilang Begini
Ossetia Selatan memisahkan diri dari pemerintahan Georgia dalam perang pada 1991–1992 yang menewaskan ribuan orang. Wilayah tersebut mempertahankan hubungan dekat dengan wilayah tetangganya di Rusia, Ossetia Utara.
Mayoritas penduduk Ossetia Selatan secara etnik berbeda dari orang-orang Georgia. Mereka juga berbicara dalam bahasa mereka sendiri, yang masih serumpung dengan Bahasa Farsi (Persia).
Hampir seluruh penduduk Ossetia Selatan telah menerima paspor Rusia. Mereka juga menggunakan rubel Rusia sebagai mata uang, dengan perekonomian bergantung pada Moskow.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku