PM Inggris: Bantahan Tersangka Serangan Novichok Menghina Intel Kami
LONDON, iNews.id - Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May geram setelah dua tersangka serangan racun Novichok di Salisbury membantah sebagai agen intelijen Rusia. Menurutnya, bantahan itu sebagai penghinaan bagi intelijen Inggris.
Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov merupakan dua tersangka serangan racun terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal. Membantah tuduhan Inggris, keduanya mengaku sebagai turis yang sekadar berjalan-jalan di Inggris saat insiden penyerangan atas Skripal terjadi.
Mereka juga justru mengklaim sebagai korban tuduhan.
Dalam wawancara dengan saluran Russia Today, Petrov dan Boshirov mengaku melakukan kunjungan akhir pekan ke Inggris untuk melihat katedral Salisbury.
Bantahan mereka sebagai agen intelijen Moskow muncul sehari setelah Presiden Vladimir Putin bersikeras keduanya merupakan warga sipil.
Kantor PM May Downing Street menyatakan klaim kedua tersangka kebohongan belaka.