Polisi Bebaskan Capres Oposisi Setelah 37 Demonstran Anti-Pemerintah Tewas
KAMPALA, iNews.id - Polisi akhirnya membebaskan calon presiden (capres) Uganda, Bobi Wine, dengan jaminan. Penangkapan Wine pada awal pekan ini telah memicu demonstrasi yang berujung bentrokan dan menewaskan puluhan orang.
Polisi menangkap Wine karena dianggap melanggar aturan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 saat kampanye Pilpres Uganda yang berlangsung sejak pekan kemarin. Penangkapan Wine--mantan penyanyi pop Uganda--memicu aksi demonstrasi di sejumlah kota.
Aksi unjuk rasa yang awalnya berjalan damai berubah jadi bentrokan serta tindakan kriminal lainnya setelah polisi bertindak represif saat berupaya membubarkan kerumunan.
Pemerintah Uganda mengizinkan polisi menggunakan peluru karet, gas air mata, serta tindakan tegas lainnya guna meredam aksi massa. Keberingasan polisi menewaskan 37 orang demonstran serta ratusan lainnya luka-luka dan ditangkap.
Pembebasan Wine untuk redam aksi demo
Reuters melaporkan pada Sabtu (21/11/2020), "polisi telah membebaskan Wine dengan jaminan pada Jumat (20/11/2020) waktu setempat." Pembebasan Wine diharapkan mampu menurunkan ketegangan serta meredam demonstran.
Dengan latar belakang sebagai pekerja seni dan hiburan, Wine merupakan capres oposisi populer di kalangan anak muda Uganda. Keputusan Wine maju dalan Pilpres Uganda yang akan berlangsung Januari 2021 menjadi angin segar bagi rakyat Uganda yang sudah gerah dengan pemerintahan Yoweri Musaveni.
Musaveni kembali maju dalam Pilpres Uganda 2021 untuk melanjutkan pemerintahannya yang sudah berjalan selama lima periode.
Editor: Arif Budiwinarto