Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Imigran Terbalik di Perairan Yunani, 18 Tewas
Advertisement . Scroll to see content

Polisi Yunani Salah Tangkap Pelaku Pembajakan Pesawat karena Namanya Sama

Rabu, 25 September 2019 - 13:04:00 WIB
Polisi Yunani Salah Tangkap Pelaku Pembajakan Pesawat karena Namanya Sama
Seorang perempuan Lebanon menghapus tulisan yang dibuat para pembajak di pintu pesawat TWA (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

ATHENA, iNews.id - Kepolisian Yunani membebaskan seorang pria Lebanon yang ditahan atas tuduhan terlibat dalam pembajakan pesawat pada 1985. Ternyata pria itu memiliki nama yang sama dengan pelaku yang diburu kepolisian yakni Mohammed Saleh (65).

Saleh ditangkap pada Kamis pekan lalu di Pulau Mukonos, Yunani, setelah otoritas Eropa mengeluarkan surat penangkapan atas permintaan Jerman.

Kasus yang menyeret Saleh ini adalah pembajakan maskapai Trans World Airlines (TWA) bernomor penerbangan 847 dan pembunuhan terhadap salah satu penumpang asal Amerika Serikat (AS).

Empat hari setelah Saleh ditangkap atau pada Senin (23/9/2019), pejabat di Lebanon mengatakan bahwa polisi telah menangkap orang yang salah. Hal ini diketahui setelah petugas mendapati bahwa nama ayah bersangkutan ternyata berbeda dengan identitas ayah Saleh yang diburu.

Kepolisian Yunani yang menyelidiki kasus ini bersama mitra mereka dari Jerman lalu menyatakan bahwa pria tersebut bukan yang mereka cari dan membebaskannya pada Senin.

"Otoritas Jerman menyatakan mereka tidak akan meminta ekstradisi karena identifikasi belum dimungkinkan," kata kepolisian Yunani dalam pernyataan, dikutip dari AFP, Rabu (25/9/2019).

(Imad Mughnieh, tersangka utama pembajakan tewas setelah mobilnya dibom di Suriah/AFP)

Pesawat TWA 847 dalam penerbangan dari Kairo, Mesir, menuju San Diego, Amerika Serikat, saat dibajak kelompok bersenjata Hizbullah dari Lebanon.

Dalam perjalanan, pesawat yang mengangkut 153 penumpang dan kru itu transit di beberapa kota, yakni Athena, Roma, Boston, dan Los Angeles. Pesawat dibajak setelah lepas landas dari Athena pada 14 Juni 1985.

Pilot John Testrake dipaksa mengarahkan pesawat ke Mediterania dengan maksud mendaratkannya di Beirut. Setelah mendarat, pesawat bertolak lagi ke Aljazair karena otoritas Lebanon menolaknya. Lagi-lagi, Aljazair menolak sehingga pesawat sempat tiga kali bolak-balik di kedua negara.

Para pelaku menyampaikan tuntutan yakni pembebasan para pemeluk Syiah yang ditahan di penjara Israel untuk ditukar dengan para penumpang dan kru.

Pada 15 Juni, dalam pendaratan pertama di Beirut, seorang penumpang yakni penyelam Angkatan Laut Amerika Serikat Robert Stethem (23) tewas ditembak di bagian kepala. Jasadnya dibuang di landasan.

Drama pembajakan berakhir setelah 17 hari. Salah satu tersangka pembajakan, Mohammed Saleh, ditangkap di Jerman 2 tahun kemudian. Namun dia bebas melalui pertukaran tahanan dengan dua warga Jerman yang diculik di Beirut. Sejak itu Saleh menjadi buronan kembali.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut