Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penembakan di Australia, Israel Anggap Diaspora Yahudi Tak Lagi Aman di Negara Barat
Advertisement . Scroll to see content

Prancis Geram Emmanuel Macron Disamakan dengan Nazi soal Perlakuan terhadap Muslim

Minggu, 22 November 2020 - 18:54:00 WIB
Prancis Geram Emmanuel Macron Disamakan dengan Nazi soal Perlakuan terhadap Muslim
Emmanuel Macron (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

PARIS, iNews.id - Prancis geram dengan pernyataan seorang menteri Pakistan yang menyebut Presiden Emmanuel Macon memperlakukan Muslim sebagaimana Nazi memperlakukan Yahudi dalam Perang Dunia II.

Kementerian Luar Negeri Prancis mendesak otoritas Pakistan agar pernyataan itu ditarik kembali.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Federal untuk Hak Asasi Manusia Shireen Mazari pada Sabtu (21/11/2020) melalui cuitan.

Unjuk rasa mengecam penerbitan kembali kartun Nabi Muhammad oleh media satir Prancis Charlie Hebdo masih berlangsung di Pakistan.

"Macron memperlakukan Muslim seperti yang dilakukan Nazi terhadap orang Yahudi, anak-anak Muslim akan mendapat nomor ID (sementara anak lain tidak), seperti orang Yahudi dipaksa mengenakan bintang kuning di pakaian mereka untuk mengidentifikasi," kata Mazari, dikutip dari Reuters, Minggu (22/11/2020).

Mazari mengulangi kecamannya kepada Macron dalam cuitan pada Minggu setelah Kemlu Prancis menyatakan protes.

Dalam cuitannya pada Sabtu malam, Kemlu Prancis menyebut pernyataan Mazari sebagai fitnah.

"Kata-kata kebencian ini merupakan kebohongan yang terang-terangan, dilandasi ideologi kebencian dan kekerasan. Fitnah seperti itu tidak layak untuk tingkat tanggung jawab ini. Kami menolak dengan sangat tegas," kata Juru Bicara Kemlu Prancis, Agnes von der Muhll, seraya menambahkan pihaknya telah memberi tahu Kedutaan Besar Pakistan di Paris.

"Pakistan harus memperbaiki pernyataan tersebut dan kembali ke jalur dialog atas dasar rasa hormat."

Parlemen Pakistan pada akhir Oktober mengeluarkan resolusi yang mendesak pemerintah untuk menarik diplomatnya dari Paris setelah menuduh Macron menyebarkan kebencian terhadap Muslim.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut