Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Deklarasi Akhir KTT APEC 2025 Tak Masukkan Isu Ukraina, Ini Hasilnya
Advertisement . Scroll to see content

Puluhan Tentara Wagner Rusia Dilaporkan Tewas Diserang Teroris dan Pemberontak di Mali

Selasa, 30 Juli 2024 - 11:05:00 WIB
Puluhan Tentara Wagner Rusia Dilaporkan Tewas Diserang Teroris dan Pemberontak di Mali
Pasukan Wagner memblokade jalan raya di Kota Rostov-on-Don, Rusia, dalam sebuah pemberontakan singkat pada Juni 2023. (Foto: EPA)
Advertisement . Scroll to see content

ABUJA, iNews.id - Puluhan tentara bayaran Wagner asal Rusia dilaporkan tewas di tangan para teroris dan pemberontak di Mali Utara, akhir pekan lalu. Sementara itu, sedikitnya dua prajurit lainnya dari kelompok paramiliter itu ditawan.

The Associates Press (AP) melansir, sekitar 50 pejuang Wagner yang sedang berkonvoi tewas saat disergap oleh para anggota al-Qaeda di sepanjang perbatasan Mali dengan Aljazair. Peneliti senior di Soufan Center, sebuah lembaga pemikir keamanan, Wassim Nasr, mengatakan bahwa dia telah menghitung mayat-mayat dalam sebuah video pascakejadian tersebut. Menurut dia, para tentara bayaran itu sebagian besar bertempur melawan pemberontak Tuareg bersama tentara Mali ketika konvoi mereka dipaksa mundur ke wilayah teroris dan disergap di selatan kawasan Tinzaouaten.

Pada Senin (29/7/2024) kemarin, Wagner Group mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan Telegram bahwa beberapa anggotanya bersama pasukan Mali tewas dalam pertempuran melawan ratusan militan. Kelompok tentara bayaran Rusia itu tidak mengatakan berapa banyak pejuangnya yang tewas. Sementara Militer Mali mengatakan telah kehilangan dua tentaranya, namun berhasil membunuh 20 pemberontak.

Dalam sebuah pernyataan pada akhir pekan lalu, al-Qaeda menegaskan bahwa 50 tentara Wagner tewas dalam penyergapan itu. Sementara kelompok pemberontak Tuareg mengatakan beberapa tentara bayaran dan tentara Mali yang tidak disebutkan jumlahnya telah menyerah kepada mereka.

"(Informasi) ini sangat penting. Ini belum pernah terjadi sebelumnya di tanah Afrika dan ini akan mengubah dinamika," kata Nasr. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut