Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia, China, dan Amerika Berlomba Pergi ke Bulan, Apa yang Dicari?
Advertisement . Scroll to see content

Putin Belum Pastikan Ikut Pilpres Rusia 2024 meski Bisa Berkuasa hingga 2036

Selasa, 30 November 2021 - 21:42:00 WIB
Putin Belum Pastikan Ikut Pilpres Rusia 2024 meski Bisa Berkuasa hingga 2036
Vladimir Putin (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Vladimir Putin menegaskan belum memutuskan apakah akan mencalonkan diri kembali dalam pemilihan presiden (pilpres) pada 2024 atau tidak. Satu periode masa jabatan presiden Rusia selama 6 tahun.

Putin telah menjabat presiden dan perdana menteri Rusia sejak tahun 2000, menjadikannya sebagai penguasa Kremlin terlama setelah Josef Stalin. 

Rusia mengamandemen UU pada tahun lalu, hasil dari referendum, yang memungkinkan Putin mencalonkan diri untuk dua periode lagi atau sampai 2036, meski sudah terpilih empat kali.

Berbicara di sebuah forum investasi di Moskow, Putin menilai, pilihan bagi dirinya untuk bisa maju kembali sebagai presiden pada 2024 berarti memperbaiki sistem politik yang telah dirusak.

"Apakah saya melakukan ini atau tidak, belum diputuskan. Tapi keberadaan hak ini (mencalonkan lagi) sudah menstabilkan situasi politik dalam negeri," katanya, dikutip dari Reuters, Selasa (30/11/2021).

Para analis mengatakan, Putin bisa menjadi macan ompong jika tak maju lagi dalam pilpres mendatang.

Kremlin pada awal bulan ini mengecam resolusi yang diambil anggota parlemen Amerika Serikat (AS) dengan menyebutnya tak masuk akal. Resolusi itu berisi agar pemerintah AS tak mengakui Putin sebagai presiden jika kembali terpilih pada 2024.

Putin pertama kali menjabat perdana menteri Rusia pada 9 Agustus 1999 setelah ditunjuk oleh Presiden Boris Yeltsin. Pada 31 Desember di tahun yang sama Yeltsin turun dari jabatannya di tengah skandal, memberikan jalan bagi Putin menggantikannya sebagai presiden. Namun Putin baru remsi dilantik sebagai presiden untuk pertama kali pada 7 Mei 2000. Sebagai imbalan, Putin memberikan Yeltsin kekebalan dari penuntutan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut