Rajapaksa, Mantan Kepala Perang yang Terpilih Jadi Presiden Sri Lanka
Dalam komentar pertamanya, Rajapaksa mengatakan akan menjadi pemimpin semua warga Sri Lanka, terlepas dari apapun identitas etnis dan agama mereka.
"Ketika kita mengantarkan perjalanan baru ke Sri Lanka, kita harus ingat bahwa semua orang Sri Lanka adalah bagian dari perjalanan ini. Mari kita bersukacita secara damai, dengan martabat dan disiplin dengan cara yang sama ketika kita berkampanye," kata Rajapaksa dalam sebuah cuitan, seperti dilaporkan Associated Press.
Partai-partai politik Tamil sangat menentang Rajapaksa. Hal ini karena Rajapaksa pernah menghadapi tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas terhadap warga sipil pada tahap akhir perang melawan separatis pada 2009.
Namun Rajapaksa dan saudaranya membantah tuduhan itu.
Muslim, kelompok minoritas besar lainnya, mengatakan mereka juga menghadapi permusuhan sejak serangan April di hotel dan gereja di mana lebih dari 250 orang tewas. ISIS mengaku bertanggung jawab.
Dengan setengah suara dihitung dari pemilihan Sabtu kemarim, Rajapaksa memimpin dengan 50,7 persen, sementara saingan utamanya Sajith Premadasa mendapat 43,8 persen.
Editor: Nathania Riris Michico