Rusia Diduga Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terapung
Dua perusahaan yang didukung negara di China juga membangun fasilitas serupa, dan para ilmuwan Amerika Serikat juga diketahui sedang menyusun rencana mereka sendiri.
Mereka yang mendukung menyebut tenaga nuklir itu lebih murah, lebih hijau, dan, meski berlawanan dengan intuisi, lebih aman. Mereka membayangkan masa depan ketika pembangkit listrik tenaga nuklir melesat di pantai kota-kota besar di seluruh dunia.
"Mereka merupakan puluhan tahun cahaya di hadapan kita," kata profesor teknik nuklir di Massachusetts Institute of Technology, Jacopo Buongiorno, merujuk pada program daya apung Rusia.
Rosatom, perusahaan nuklir Rusia, mengekspor teknologi nuklir selama bertahun-tahun, menjual pembangkit listrik ke China, India, dan sejumlah negara berkembang.
Desain Rusia melibatkan penggunaan reaktor gaya kapal selam yang dimuat ke kapal, yang dihubungkan ke jaringan listrik lokal. Reaktor akan menghasilkan gabungan listrik sebesar 70 megawatt, atau cukup untuk menghidupkan sekitar 70.000 rumah di Amerika.
Editor: Nathania Riris Michico