FLORIDA, iNews.id – Sejumlah negara dilaporkan tertarik untuk menerbangkan astronaut mereka bersama pesawat luar angkasa Soyuz buatan Rusia. Satu di antaranya adalah Indonesia.
Akan tetapi, Rusia menyebut masih terlalu dini untuk membicarakan kemajuan apa pun dalam program penerbangan antariksa tersebut. Sebab, pembicaraan saat ini masih berlangsung.
Profil Eks Raja Malaysia Sultan Muhammad V: Nikahi Miss Moscow hingga Penyanyi AS Berujung Cerai
“Ada minat (dari sejumlah negara) untuk berpartisipasi dalam penerbangan ini,” Direktur Eksekutif Program Penerbangan Luar Angkasa Manusia Roscosmos, Sergei Krikalev, kepada kantor berita Sputnik, belum lama ini.
“Faktanya negosiasi sedang berlangsung dengan banyak negara. Sudah ada pembicaraan dengan India, ada pembicaraan dengan Mongolia, Indonesia, Arab Saudi, dan lain-lain. Nah singkatnya, semua ini masih pembicaraan di tingkat awal,” ucapnya.
Astronot Abadikan Jejak Bintang di Luar Angkasa, Perlihatkan Airglow
Pada Juli lalu, Roscosmos (Badan Antariksa Rusia) dan NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat) menandatangani perjanjian penerbangan terintegrasi kosmonaut dan astronaut ke ISS (Stasiun Luar Angkasa Internasional).
Stasiun Luar Angkasa Kedatangan 3 Astronot Baru, Kini Jadi 10 Kru
Sebagai bagian dari perjanjian itu, roket Soyuz-2.1a bersama dengan pesawat antariksa Soyuz MS-22 diluncurkan dari Pelabuhan Ruang Angkasa Baikonur di Kazakhstan ke ISS pada 21 September. Pesawat itu membawa sejumlah awak termasuk kosmonaut Rusia Sergei Prokopyev dan Dmitry Petelin, serta astronaut AS Francisco Rubio.
Satu-satunya kosmonaut perempuan di Roscosmos, Ann Kikina, saat ini terbang dengan tim Crew-5 ke ISS dengan pesawat ruang angkasa SpaceX Crew Dragon bernama Endurance.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku