Rusia Sindir AS: Rudal Burevestnik dan Poseidon Bukan Uji Coba Nuklir, Pemahaman Dangkal!
MOSKOW, iNews.id - Pemerintah Rusia menepis Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menuduh Moskow diam-diam melakukan uji coba senjata nuklir. Kremlin menegaskan peluncuran rudal Burevestnik dan torpedo bawah laut Poseidon bukanlah uji coba nuklir, melainkan pengujian sistem propulsi bertenaga nuklir yang sama sekali berbeda.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut tuduhan Trump sebagai hasil dari “pemahaman dangkal” terhadap teknologi militer modern Rusia. Dia menegaskan bahwa tidak ada pelanggaran terhadap larangan internasional mengenai uji coba senjata nuklir.
“Pandangan bahwa peluncuran Burevestnik dan Poseidon adalah uji coba nuklir sangat dangkal dan tidak benar,” ujar Peskov, dalam wawancara dengan jurnalis Rusia, Pavel Zarubin, dikutip Senin (9/11/2025).
Menurut Peskov, baik Burevestnik maupun Poseidon menggunakan tenaga nuklir sebagai sistem penggerak, tapi tidak melibatkan hulu ledak nuklir.
“Pertama-tama, kita berbicara tentang sistem penggerak, bukan ledakan nuklir. Ini adalah mesin bertenaga nuklir, sesuatu yang sepenuhnya berbeda,” ujarnya.
Komitmen Rusia pada Larangan Uji Coba Nuklir
Peskov menegaskan Rusia tetap berpegang pada kewajiban internasional untuk tidak melakukan uji coba senjata nuklir. Presiden Vladimir Putin, katanya, telah berulang kali menegaskan komitmen tersebut.
“Putin telah berkali-kali menyatakan bahwa Rusia tidak berniat melanggar larangan uji coba nuklir,” ujar Peskov.
Namun, Peskov menambahkan bahwa Rusia akan meninjau kembali sikapnya jika negara lain, termasuk AS, secara sepihak kembali menguji senjata nuklir.
“Jika negara lain melakukannya, kami harus melakukan hal yang sama untuk menjaga keseimbangan,” katanya menegaskan.
Teknologi Strategis, Bukan Proyek Rahasia
Kremlin juga menjelaskan bahwa proyek Burevestnik dan Poseidon adalah bagian dari pengembangan teknologi strategis jangka panjang Rusia. Kedua sistem itu menggunakan reaktor mini bertenaga nuklir untuk memberi daya jelajah tanpa batas bagi rudal atau torpedo, menjadikannya sebagai senjata dengan kemampuan luar biasa dalam menembus sistem pertahanan musuh.
“Burevestnik dan Poseidon adalah terobosan teknologi yang mungkin kelak juga dikembangkan oleh negara lain, namun tidak dalam waktu dekat,” kata Peskov.
Ia menambahkan, proyek tersebut melibatkan tim besar yang beranggotakan para ilmuwan dan insinyur terbaik Rusia, bukan proyek percobaan tanpa arah seperti yang dituduhkan oleh pihak luar.
AS dan Rusia di Persimpangan Persaingan Nuklir
Tuduhan Trump muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Moskow dan Washington mengenai perlucutan senjata strategis. Sementara AS menuduh Rusia dan China melanggar semangat Treaty on the Comprehensive Nuclear-Test-Ban (CTBT), Rusia menilai tuduhan itu hanyalah alasan politik untuk menutupi rencana AS menghidupkan kembali uji coba nuklirnya sendiri.
Dengan bantahan keras ini, Rusia menegaskan bahwa uji coba Burevestnik dan Poseidon tidak melanggar hukum internasional, dan justru mencerminkan keunggulan teknologi yang tidak dimiliki negara lain.
“Ini bukan tentang bom nuklir, melainkan tentang kemajuan teknologi propulsi nuklir. Menyamakannya dengan uji coba nuklir hanyalah bentuk ketidaktahuan,” tutup Peskov.
Editor: Anton Suhartono