Rusia Ternyata Juga Kirim Persediaan Darah ke Perbatasan Ukraina, Pertanda Perang Makin Dekat?
Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan komentar soal pengiriman persediaan darah tersebut. Seorang juru bicara Gedung Putih juga belum menjawab permintaan komentar. Sementara itu Pentagon menolak membahas soal informasi intelijen.
Seorang mantan perwira AS Ben Hodges mengatakan, pengiriman darah itu memang bukan berarti perang segera terjadi, namun sinyal ke arah sana semakin kuat.
"Itu tidak menjamin bahwa akan ada serangan, tapi Anda tidak akan melakukan serangan kecuali menjaminnya," kata purnawirawan jenderal yang kini bekerja di lembaga penelitian Pusat Analisis Kebijakan Eropa itu.
Pejabat Rusia berulang kali membantah akan menyerang Ukraina. Kremlin menegaskan kehadiran pasukan dan peralatan tempur untuk menjamin keamanan dan kedaulatan negara. Rusia juga merasa terancam dengan semakin dekatnya hubungan Ukraina dengan Barat. Rusia mencaplok Semenanjung Kriema dari Ukraina pada 2014, sejak itu hubungan Rusia dengan Barat panas-dingin.
Editor: Anton Suhartono