Sakit Parah dan Lumpuh Total, Perempuan Peru Kampanyekan Hak untuk Akhiri Hidup
Kamis, 02 Januari 2020 - 07:10:00 WIB
Meskipun demikian, dia berhasil lulus dari Pontifical Catholic University of Peru dan bekerja sebagai terapis.
Estrada membangun kehidupannya, menabung, membeli sebuah apartemen, menjalin hubungan dan memelihara seekor kucing. Hal ini berubah pada 2015 ketika kondisinya memburuk.
Dia menderita pneumonia dan harus dirawat selama satu tahun di ruang perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Lima.
"Ini seperti menjadi tawanan dalam tubuh saya sendiri, 24 jam sehari," ujar Estrada, yang perlu perawatan siang malam.
Hubungannya dengan pasangannya hancur dan dia harus merelakan kucingnya untuk diadopsi, tetapi dia menemukan tujuan baru dalam hidupnya yaitu mendorong legalisasi bunuh diri yang dibantu dokter.