Sebut Gempa di Palu Hukuman Allah, Oposisi Malaysia Dikecam
“Pikirkanlah, bahkan San Francisco, yang praktis menjadi ibu kota LGBT di dunia dan duduk di zona gempa, masih baik-baik saja; atau Sydney dalam hal ini," ujarnya.
"Dengan logika itu saya kira Tuhan pasti sangat mencintai tempat-tempat ini karena mereka adalah salah satu tempat paling makmur dan baik untuk hidup di bumi," katanya.
Inilah sebabnya, sebut Siti Kasim, mengapa sains penting agar orang tidak mudah ditipu oleh mereka yang menggunakan agama dan Tuhan untuk membenarkan komentar mereka.
Seperti diberitakan sebelumnya, Zahid mengklaim gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu, Indonesia, merupakan hukuman Allah atas kegiatan LGBT.
Menurutnya, lebih dari 1.000 orang di wilayah yang dilanda bencana terlibat dalam kegiatan LGBT.
"Kami melihat situasi di Malaysia, kami khawatir karena kami tahu apa yang terjadi di Palu baru-baru ini di mana ada gempa bumi dan tsunami. Dilaporkan ada lebih dari 1.000 anggota komunitas mereka yang terlibat dalam kegiatan (LGBT) tersebut," katanya.
“Akibatnya seluruh daerah hancur. Ini adalah hukuman Allah," ujar Zahid.
Editor: Nathania Riris Michico