Sebut Palestina Tak Pernah Ada, Akun Twitter Putra Netanyahu Diserang
Politisi Israel sering berupaya memanipulasi sejarah untuk membenarkan berdirinya Israel dan mengecam klaim yang dibuat oleh penduduk Palestina.
Yair Netanyahu mempunyai reputasi perangai yang kasar dan perilaku ofensif di media sosial. Bulan lalu, dia dikecam oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan setelah menuduh Turki menduduki Konstantinopel.
Tahun lalu, dia memicu ketegangan diplomatik antara Turki dan Israel setelah memposting gambar di Instagram yang bertuliskan "Persetan Turki", menyusul kecaman atas serangan Israel terhadap pengunjuk rasa di Jalur Gaza.
Pada Desember, Facebook melarangnya selama 24 jam setelah memposting serangkaian pos anti-Muslim dan anti-Palestina yang menurut jejaring sosial itu melanggar aturan tentang kebencian.
Pada 2017, Yair memposting status mencela kelompok sayap kiri Amerika bahwa mereka lebih berbahaya daripada neo-Nazi, kurang dari sepekan setelah serangan teroris supremasi kulit putih di Charlottesville, yang menewaskan satu orang.
Dia mendapat kecaman lagi sebulan kemudian dia memposting karikatur anti-Semit yang menyarankan konspirasi berada di belakang masalah hukum keluarganya yang terus berkembang. Gambar itu dibagikan oleh mantan pemimpin Ku Klux Klan David Duke dan situs web berita neo-Nazi.
Editor: Nathania Riris Michico