Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hasil Lengkap Liga Europa: AS Roma Bantai Celtic, Aston Villa Bungkam Basel
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah Halloween, dari Keyakinan Datangnya Ruh Orang Meninggal sampai Tradisi Minta Permen

Selasa, 18 Oktober 2022 - 18:45:00 WIB
Sejarah Halloween, dari Keyakinan Datangnya Ruh Orang Meninggal sampai Tradisi Minta Permen
Sejarah Halloween diyakini bermula dari tradisi bangsa Celtic, mendiami wilayah yang kini Irlandia dan sekitarnya (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sejarah Halloween mengundang rasa penasaran untuk diketahui. Perayaan yang biasa digelar setiap akhir Oktober ini identik dengan sesuatu yang seram dan tentu saja buah labu.

Negara-negara Barat tak pernah absen dari perayaan ini, meski ada sebagian di Timur yang merayakannya. Ornamen Halloween biasanya sudah menghiasai tempat-tempat publik sejak awal Oktober.

Lantas bagaimana sejarah Halloween?

Perayaan yang juga identik dengan permen tersebut dirayakan setiap 31 Oktober. Asal-usul Halloween diyakini bermula dari festival Samhain atau musim panas, tradisi kuno bangsa Celtic.  Bangsa Celtic hidup 2.000 tahun lalu, sebagian besar mendiami daerah yang sekarang menjadi Irlandia, Inggris Raya, dan Prancis utara. 

Mereka merayakan tahun baru pada 1 November yang ditandai dengan berakhirnya musim panas dan musim panen serta diawalinya musim dingin dengan suhu menusuk tulang serta gelap. 

Oleh karena itu, waktu-waktu tersebut kerap dikaitkan dengan kematian manusia. Orang-orang Celtic percaya pada malam sebelum tahun baru itu batas antara dunia hidup dan mati menjadi kabur. Karena itu, pada malam hari 31 Oktober mereka merayakan Samhain dengan keyakinan ruh orang meninggal bisa kembali ke bumi pada saat itu.

Untuk memperingati acara tersebut, mereka membuat api unggun yang besar. Orang-orang berkumpul di sekitarnya untuk membakar tanaman dan hewan sebagai pengorbanan kepada dewa Celtic. 

Selama perayaan, bangsa Celtic mengenakan kostum yang biasanya terdiri atas kepala dan kulit binatang. Mereka juga saling menceritakan nasib satu sama lain. 

Setelah bangsa Romawi menguasai Celtic, festival tetap dilestarikan namun sudah mengalami pencampuran budaya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut