Sekjen PBB: 100 Juta Penduduk Bumi Terperosok dalam Kemiskinan Ekstrem akibat Corona
Dia juga membeberkan beberapa permasalahan yang dihadapi dunia, seperti penyediaan layanan kesehatan yang tidak merata, pekerja medis yang tidak dibayar, serta perbedaan pendapatan dan perubahan iklim.
"Ini mengungkap kekeliruan dan kepalsuan di mana-mana. Khayalan bahwa kita hidup di dunia pasca-rasis. Mitos bahwa kita semua berada di kapal yang sama,” ujar Guterres.
Dia menambahkan, orang-orang telah kehabisan kesabaran pada perbedaan mencolok serta diskriminasi di seluruh masyarakat.
Gerakan anti-rasisme global yang dipicu kematian George Floyd, pria kulit hitam yang terbunuh oleh polisi kulit putih di Amerika Serikat pada 25 Mei, sudah cukup menjadi bukti tentang peliknya permasalahan rasisme yang mengakar di tubuh masyarakat.
Namun sisi baiknya, lanjut dia, pandemi virus corona menciptakan peluang bagi para pemimpin internasional untuk membangun dunia lebih setara dan berkelanjutan.
"Kita berada di titik puncaknya,” kata Guterres.
Editor: Anton Suhartono