KHARKIV, iNews.id – Sedikitnya 21 orang tewas dan 112 terluka akibat gempuran pasukan Rusia di Kota Kharkiv, Ukraina Timur, dalam 24 jam terakhir. Hal itu diungkapkan oleh gubernur setempat, Oleg Synegubov, Rabu (2/3/2022).
Pihak berwenang mengatakan, serangan rudal Rusia menghantam pusat kota terbesar kedua di Ukraina itu. Di antara lokasi yang terkena rudal itu termasuk area pemukiman dan gedung-gedung pemerintahan.
Apakah Wali Kota Muslim Pertama New York City Zohran Mamdani Pro-LGBT?
Reuters melansir, ratusan ribu orang Ukraina telah mengungsi sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi skala penuh ke negara itu, hampir seminggu yang lalu. Konvoi militer Rusia sepanjang bermil-mil di utara Kiev pun bersiap untuk maju ke ibu kota Ukraina tersebut.
Putin memerintahkan “operasi militer khusus” Kamis (24/2/2022) lalu. Tujuan operasi itu adalah untuk melucuti persenjataan Ukraina dan menangkap orang-orang yang dia sebut sebagai “neo-Nazi”. Menurut Putin, sikap diskriminasi kelompok tersebut telah menyebabkan penderitaan bagi penduduk beretnik Rusia di Ukraina.
Lembaga China: AS dan Sekutu Eropa Bakal Menderita karena Dukung Ukraina
Di sebelah barat Ibu Kota Kiev, tepatnya di Kota Zhytomyr, empat orang (termasuk seorang anak) dilaporkan tewas pada Selasa (1/3/2022) kemarin oleh rudal jelajah Rusia.
Presiden Volodymyr Zelensky Dianggap Cuma Jadi Pion Barat dalam Konflik Rusia-Ukraina
Di Kota Donetsk—yang sebagian besar penduduknya berbahasa Rusia—di Ukraina Timur, di wilayah yang dikendalikan oleh kelompok separatis yang didukung Moskow, pihak berwenang mengatakan ada tiga warga sipil tewas akibat penembakan.
Akan tetapi, Reuters tidak dapat mengonfirmasi satu pun laporan tentang korban tersebut di atas. Sementara, PBB menyebut sedikitnya 136 warga sipil tewas sejak invasi Rusia di Ukraina dimulai pekan lalu, meskipun jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku