Lembaga China: AS dan Sekutu Eropa Bakal Menderita karena Dukung Ukraina
BEIJING, iNews.id – Lembaga penelitian di Beijing, China Institutes of Contemporary International Relations (CICIR), memperkirakan AS dan para sekutu Eropa akan menderita karena mendukung Ukraina. Sementara, Rusia dinilai mampu mengatasi sanksi internasional yang kian bermunculan dalam beberapa hari terakhir.
Untuk diketahui, CICIR adalah lembaga think tank yang kerap memberikan saran dan masukan terkait politik internasional kepada Presiden Xi Jinping.
Analis CICIR, Ma Xue mengatakan, Rusia sebagian besar sudah beradaptasi untuk berurusan dengan langkah-langkah sanksi keuangan sejak 2014. Ketika itu, Moskow dihukum dunia internasional karena merebut Krimea dari Ukraina.
Menurut Ma, keputusan untuk mendepak bank-bank Rusia dari jaringan pengiriman pesan keuangan global SWIFT hanya akan merugikan Eropa secara kasar. Dia pun mengatakan, Amerika Serikat juga dapat menanggung biaya besar di masa depan dalam memberikan bantuan ekonomi dan kemanusiaan kepada sekutu. Sementara Eropa dapat menjadi tidak stabil oleh sejumlah besar orang Ukraina yang melarikan diri.
“Jika krisis pengungsi Ukraina tidak ditangani dengan baik, ini akan kondusif bagi Rusia untuk menabur kebencian dan menyabotase NATO,” tulis Ma dalam artikel yang dia publikasikan di media sosial, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (1/3/2022).
“Perdebatan sengit tentang masalah pengungsi di dalam Eropa juga dapat merusak persatuan mereka pada saat-saat penting,” kata dia.
Pandangan Ma tentang sanksi untuk Rusia itu bertolak belakang situasi awal yang berlaku saat ini. Faktanya, langkah tersebut membuat nilai tukar rubel jatuh ke titik paling parah sejak 1990-an.