Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Presiden Prabowo bakal Kunjungi Papua dalam Waktu Dekat
Advertisement . Scroll to see content

Serangan Virus Corona Varian Baru Bikin Rumah Sakit Kewalahan, Ruang ICU Penuh

Selasa, 02 Maret 2021 - 20:16:00 WIB
Serangan Virus Corona Varian Baru Bikin Rumah Sakit Kewalahan, Ruang ICU Penuh
Ruang-ruang ICU rumah sakit di Brasil mencapai puncak kapasitas akibat lonjakan kasus Covid-19 dari varian baru P1 (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

Wabah virus corona di Brasil yang terbaru ini lebih buruk dibandingkan sebelumnya. Kasus kematian akibat Covid-19 mencapai titik tertinggi yakni rata-rata 1.208 orang per hari dalam sepekan terakhir. 

Tingkat hunian rumah sakit umum juga memuncak. Sistem kesehatan di lebih dari separuh dari total 26 negara bagian berada pada puncak atau hampir kapasitas. 

Kondisi ini dipicu penyebaran virus corona varian baru P1 yang sangat menular.

Jika ditarik ke belakang, penanganan wabah Covid-19 di Brasil memang memprihatinkan. Di bawah kepemimpinan Presiden Jair Bolsonaro, negara itu mengalami perpecahan internal antara mendahulukan kepentingan ekonomi dan penanganan wabah.

Kasus kematian di Brasil menembus 250.000 orang, berada di posisi kedua dunia di bawah Amerika Serikat. Selain itu vaksinasi Covid-19 massal mengalami penundaan.

“Dengan skenario ini, jika tidak ada yang dilakukan, pada Maret orang-orang akan berjuang untuk mendapatkan tempat tidur rumah sakit dan memesan kuburan. harus perlu membuka lahan baru untuk menguburkan mayat,” kata Domingos Alves, direktur Laboratorium Intelijen Kesehatan Universitas Sao Paulo. 

Virus corona varian baru asal Brasil menunjukkan kemampuan menyebar cepat, bahkan telah mencapai kota Manaus di Amazon. Akibatnya kota itu melaporkan lebih banyak kasus kematian pada Januari dan Februari dibandingkan sepanjang 2020.

“Jika Brasil tidak mengendalikan virus, ini akan menjadi laboratorium terbuka terbesar di dunia untuk mutasi virus. Ini tidak hanya menjadi episentrum pandemi, tapi episentrum penyebaran varian yang lebih mematikan dan menular. Ini demi kepentingan seluruh planet,” kata Miguel Nicolelis, seorang ahli epidemiologi dan saraf di Duke University. 

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut