Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Yakin Iran Tak Punya Kemampuan Nuklir Lagi
Advertisement . Scroll to see content

Siapakah Mahsa Amini? Ditangkap Usai Langgar Aturan Hijab, Kematiannya Picu Aksi Protes di Iran

Jumat, 23 September 2022 - 18:26:00 WIB
Siapakah Mahsa Amini? Ditangkap Usai Langgar Aturan Hijab, Kematiannya Picu Aksi Protes di Iran
Perempuan Iran memotong rambut, membuka dan membakar jilbab sebagai bentuk protes atas kematian Mahsa Amini setelah dipukuli polisi moral. (Foto: tangkapan layar video/Twitter Masih Alinejad)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Siapakah Mahsa Amini, perempuan yang kematiannya memicu aksi protes di Iran?  Unjuk rasa di Iran telah berlangsung sejak pihak berwenang pada Jumat (16/9/2022) mengumumkan kematian Mahsa Amini (22). 

Mahsa Amini meninggal setelah ditangkap oleh polisi moral di Teheran atas tuduhan mengenakan hijab secara tidak pantas.   Aksi demo memprotes kematian Mahsa Amini pun telah menyebar di 50 kota, termasuk di Iran, Ibu Kota Iran, pada Kamis (22/9/2022). 

Setidaknya 17 orang tewas dalam demonstrasi yang telah berlangsung enam malam berturut-turut tersebut.  Lantas, siapakah Mahsa Amini ini? Berikut iNews.id telah merangkum informasi seputar Mahsa Amini.


Siapakah Mahsa Amini?


Mengutip dari Vogue, Mahsa Amini atau yang juga dikenal sebagai Jina merupakan perempuan 22 tahun yang berasal dari kota barat Saqqez di Provinsi Kurdistan, Iran. 

Mahsa Amini ditangkap pada Selasa (13/9/2022) lalu saat ia berada di stasiun metro di Teheran. 

Para pejabat mengklaim bahwa Mahsa Amini ditangkap karena telah melanggar hukum Iran yang mengharuskan perempuan menutupi rambut mereka dengan jilbab dan anggota badan mereka dengan pakaian yang longgar. 

Tak lama setelah ditangkap, Mahsa Amini dilarikan ke rumah sakit hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat (16/9/2022), menurut Harper Bazaar. 

Saat ditangkap, Mahsa Amini tengah bersama saudara laki-lakinya Kiaresh Amini.  

Kiaresh diberitahu bahwa saudara perempuannya akan dibawa ke pusat penahanan untuk menjalani “kelas pengarahan” dan ia akan dibebaskan tidak lama kemudian. 

Sayangnya, hal ini tidak pernah terjadi karena Mahsa Amini justru dilarikan ke Rumah Sakit Kasra.  

Dalam unggahan di Instagram, pihak rumah sakit mengklaim bahwa Mahsa Amini mengalami mati otak saat dibawa ke sana.  

"Resusitasi dilakukan pada pasien, detak jantung kembali dan pasien dirawat di unit perawatan intensif," tulis mereka, lapor The Guardian.  

"Sayangnya, setelah 48 jam dirawat, pada hari Jumat, pasien mengalami serangan jantung lagi, karena kematian otak. Meskipun telah dilakukan upaya tim medis, namun mereka gagal untuk menghidupkannya (Mahsa Amini) kembali dan pasien meninggal,” lanjutnya dalam unggahan di Instagram yang kini telah dihapus. 

Sementara itu, saksi mata mengklaim bahwa Mahsa Amini dipukuli di dalam mobil patroli yang bermaksud membawanya ke pusat penahanan.


Reaksi Atas Kematian Mahsa Amini


Pasukan keamanan Iran telah mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bahwa Amini meninggal karena serangan jantung di pusat penahanan. 

Klaim ini pun dengan tegas dibantah oleh pihak keluarga dengan mengatakan bahwa putri mereka dalam keadaan sehat ketika ditangkap. 

Terkait kasus ini, sejumlah pejabat senior Iran, termasuk Presiden Ebrahim Raisi mengatakan bahwa akan melakukan penyelidikan terhadap kematian Mahsa Amini. 

"Putri Anda seperti putri saya sendiri, dan saya merasa bahwa kejadian ini terjadi pada salah satu orang yang saya cintai," katanya, seperti dilaporkan NPR. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut