Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Profil Sanae Takaichi PM Perempuan Pertama Jepang, Mantan Drummer Band Heavy Metal
Advertisement . Scroll to see content

Sidang Parlemen Kosovo Panas, Perdana Menteri Disiram Air Picu Adu Jotos

Jumat, 14 Juli 2023 - 11:45:00 WIB
Sidang Parlemen Kosovo Panas, Perdana Menteri Disiram Air Picu Adu Jotos
Adu jotos sesama anggota parlemen mewarnai sidang majelis nasional Kosovo (Foto: Anadolu)
Advertisement . Scroll to see content

PRISTINA, iNews.id - Adu jotos antara sesama anggota parlemen mewarnai sidang majelis nasional Kosovo di Pristina, Kamis (13/7/2023). Keributan dipicu protes atas kesepakatan yang dijalin pemerintah Kosovo dengan Uni Eropa untuk mengurangi ketegangan etnis di wilayah utara.

Dikutip dari Anadolu, Jumat (14/7/2023), Mergim Lushtaku, anggota parlemen oposisi dari Partai Demokrat Kosovo, mendekati Perdana Menteri Albin Kurti yang sedang berpidato. Dia kemudian menyiram air dari botol dan mengenai wajahnya.  Sontak anggota parlemen dari partai berkuasa segera bertindak untuk melindungi Kurti. Perkelahian antara anggota parlemen dari kedua pihak pun tak terhindarkan.

Kurti berpidato tentang kesepakatan yang dijalin Kosovo dengan Uni Eropa untuk mengurangi ketegangan antaretnis yang sudah berlangsung beberapa bulanterakhir. Krisis itu juga memicu kemarahan Serbia karena korban adalah etnis dari negara tetangga tersebut.

Akibat perkelahian itu, ketua parlemen Kosovo Glauk Konjufca menunda sidang selama beberapa jam. Konjufca dilaporkan terkena pukulan botol air.

Sementara itu Uni Eropa mengungkapkan kekecewaan atas insiden tersebut.

"Adegan kekerasan yang mengecewakan terlihat hari ini di majelis. Majelis bukan tempat bentrok fisik, tapi membahas usulan dan kebijakan secara demokratis. Wacana dan pertukaran ide adalah fondasi dasar demokrasi," kata Duta Besar Uni Eropa Tomas Szunyog.

Presiden Kosovo Vjosa Osmani dan Perdana Menteri Albania Edi Rama juga mengutuk perkelahian itu. Mayoritas penduduk Kosovo merupakan etnis Albania.

"Kekerasan tidak punya tempat di kuil demokrasi dan tidak bisa menjadi alat politik," kata Osmani, di media sosial.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut