Siswa di Korsel Gugat Pemerintah gegara Waktu Ujian Masuk Perguruan Tinggi Dipangkas 90 Detik
Otoritas ujian masuk perguruan tinggi sebenarnya sudah mengakui kesalahan tersebut dan mengganti waktu yang hilang dengan mengambil jam istirahat makan siang. Namun siswa hanya boleh mengisi kolom jawaban kosong, tidak bisa mengubah jawaban sebelumnya.
Insiden ini membuat trauma dan sangat mengganggu para siswa, sehingga mereka tak bisa konsentrasi untuk melanjutkan ujian mata pelajaran berikutnya. Beberapa siswa bahkan menyerah dan meninggalkan lokasi ujian.
Setelah itu 39 siswa menggugat pemerintah Korsel. Setiap mereka meminta kompensasi 20 juta won atau sekitar Rp238,4 juta. Angka itu merupakan perkiraan biaya yang harus mereka keluarkan selama setahun untuk mempersiapkan Suneung tahun depan.
Pengacara para siswa, Kim Woo Suk, yakin bisa memenangkan kasus ini, apalagi terkait preseden terhadap hukum.
Pada kasus sebelumnya yakni di April, pengadilan memenangkan gugatan sekalompok siswa di Seoul sehingga mereka berhak atas kompensasi 7 juta won. Penyebabnya bel tanda akhir ujian berbunyi 2 menit lebih awal saat Suneung 2021.
Editor: Anton Suhartono