Situasi Kemanusiaan Paling Memilukan dan Sanksi Masyarakat Dunia: Pembelajaran dari ICJ
Media Palestina yang berafiliasi dengan Hamas melaporkan Israel melancarkan serangan udara beberapa malam lalu di Jalur Gaza, termasuk kota paling selatan, Rafah. Akibatnya bisa diduga, banyak negara di kawasan yang mènolak dan menentang. Mesir dan Arab Saudi secara terbuka menolak keras serangan ke Rafah.
Menlu Mesir Sameh Shoukry dan Menlu Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud berbicara di sela pertemuan para menlu G20 di Rio de Janeiro, Brasil. Menurut pernyataan Kemlu Mesir, kedua menteri membahas penolakan mutlak mereka terhadap operasi militer Israel di Rafah dan upaya untuk mengusir paksa warga Palestina dari tanah mereka.
Bagaimana Sikap ICJ?
Mahkamah Internasional menyatakan bahwa situasi di Gaza saat ini sangatlah buruk. Mahkamah Internasional mendesak Israel segera menerapkan tindakan sementara yang efektif. Pengadilan tertiggi PBB itu juga telah mengumumkan keputusannya terkait tindakan baru yang diminta Afrika Selatan.
Dalam keterangan tertulis mengenai keputusannya, ICJ menyatakan enam tindakan pencegahan yang diputuskan Mahkamah pada 26 Januari 2024 berlaku di seluruh Jalur Gaza, termasuk Rafah, serta menyatakan bahwa tindakan pencegahan harus dilaksanakan segera dan efektif. ICJ menggambarkan perkembangan terkini di Jalur Gaza dan khususnya di Rafah sebagai sangat serius.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan persiapan Israel untuk melakukan serangan darat ke Rafah sebagai mimpi buruk kemanusiaan yang sangat serius. Ini adalah persoalan besar dan mempunyai konsekuensi regional yang tidak bisa digambarkan.
Editor: Anton Suhartono