Swedia Bersikukuh Sebut Pembakaran Alquran sebagai Kebebasan Berpendapat
"Saya juga akan bicara dengan Sekjen Organisasi Negara Islam," katanya.
Sementara itu, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson juga menyimpan kekhawatiran akan keamanan negaranya jika aksi pembakaran Alquran terus berlanjut. Saat ini, banyak izin ke kantor pemerintah untuk melakukan aksi itu.
"Jika diizinkan, negara ini akan menghadapi ancaman serius. Saya sangat khawatir terhadap dampak dari aksi ini," katanya.
Polisi Swedia belum lama ini kembali memberi lampu hijau kepada imigran Irak, Salwan Momika, untuk melakukan aksi pembakaran Alquran di depan Kedutaan Irak di Stockholm.
Sebelumnya, pada Juni lalu (bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1444 H), pria ateis itu juga membakar salinan Alquran di depan masjid utama Stockholm, sehingga memicu kemarahan di Dunia Islam.
Pada Kamis (20/7/2023) lalu, menjelang aksi penodaan Alquran oleh Momika di Stockholm, ratusan warga Irak menyerbu Kedutaan Swedia di Baghdad. Pada akhirnya, Momika menginjak mushaf Alquran yang dia bawa, namun tidak membakarnya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq