Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pakar: Sistem Pertahanan Golden Dome AS Tak Bisa Cegat Rudal Burevestnik Rusia
Advertisement . Scroll to see content

Taiwan dan AS Sepakat Tingkatkan Kemampuan Rudal Patriot Hadapi Ancaman China

Jumat, 10 Juli 2020 - 14:04:00 WIB
Taiwan dan AS Sepakat Tingkatkan Kemampuan Rudal Patriot Hadapi Ancaman China
Rudal Patriot, salah satu alat pertahanan anti-pesawat dan anti-rudal produksi Amerika Serikat (foto: Army Technology)
Advertisement . Scroll to see content

TAIPEI, iNews.id - Taiwan dilaporkan telah mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat dalam penjualan paket komponen peningkatan performa rudal surface-to-air Patriot senilai 620 juta dolar AS (Rp8,9 triliun).

Dilansir dari Reuters, Jumat (10/7/2020), kesepakatan tersebut sebagai upaya Taiwan memperkuat peralatan militer di tengah meningkatnya ancaman dari China daratan. Taiwan dan Amerika Serikat sebenarnya tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, namun ada undang-undang di Taiwan yang memungkinkan kedua negara berkerja sama dalam pemenuhan alat utama pertahanan negara.

"Taiwan telah mengajukan pembelian komponen untuk meng-upgrade rudal Patriot guna mendukung kehidupan operasionalnya selama 30 tahun," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Perusahaan Lockheed Martin ditunjuk sebagai kontraktor utama dalam proyek peningkatan infrastruktur pertahanan anti-pesawat Taiwan dengan nilai 620 juta dolar AS (Rp8,9 triliunl).

"Pengguna (Taiwan) akan menggunakan kemampuan ini (upgrade rudal Patriot) sebagai pencegahan terhadap ancaman regional dan untuk mempertahankan pertahanan Tanah Air. Pengguna tidak akan kesulitan menyerap peralatan ini ke dalam angkatan bersenjatanya," lanjut isi pernyataan Deplu AS.

Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut kerja sama dengan AS di bidang persenjataan sebagai "kemitraan strategis" di kawasan Indo-Pasifik. Sedangkan proses pembelian komponen untuk meningkatkan kemampuan rudal Patriot akan dimulai pekan depan.

"Sejauh ini sepenuhnya menunjukkan pentingnya keamanan nasional kita, mengkonsolidasikan kemitraan keamanan kita dengan Amerika Serikat, dan bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan kawasan (Indo-Pasifik)," kata Kementerian Pertahanan Taiwan.

Sejak Juni lalu, pesawat tempur China sering masuk ke wilayah perbatasan udara Taiwan. Selain itu, kapal perang China berulang kali melakukan manuver yang diklaim sebagai upaya provokasi di Selat Taiwan.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut