Tak Muncul di Sejumlah Forum KTT ASEAN, Ini Jawaban 'Nyeleneh' Duterte
SINGAPURA, iNews.id - Presiden Filipina Rodrigo Duterte tak menghadiri sejumlah pertemuan yang digelar dalam KTT ASEAN di Singapura. Dia beralasan membutuhkan "tidur siang", sehingga tak menghadiri pertemuan kemarin, Rabu (14/11/2018).
Duterte menghadiri pertemuan tahunan ASEAN bersama sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri Cina Li Keqiang, dan Wakil Presiden AS Mike Pence.
Namun pada Rabu (15/11/2018), seperti dilaporkan AFP, pemimpin yang kerap melontarkan ucapan kontroversi itu melewatkan empat dari 11 pertemuan yang seharusnya dihadiri, serta pesta makan malam yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
"Ada masalah dengan tidur siang saya?" tanya pria berusia 73 tahun itu, saat berjumpa dengan wartawan di tempat KTT, pada Kamis (15/11/2018) pagi.
Saat ditanya apakah sudah merasa cukup beristirahat, Duterte mengaku masih kurang tidur.
"Masih belum cukup baik, tetapi cukup untuk menopang daya tahan tubuh selama hari-hari terakhir (di KTT)," jawanya.
Ketidakmunculan Duterte pada Rabu kemarin menimbulkan pernyataan. Pihak kantornya menjelaskan, dia hanya tidur selama tiga jam pada malam sebelumnya.
"Dia mengambil waktu tidur siang agar bisa tidur," kata juru bicara kepresidenan, Salvador S. Panelo.
"Beberapa pihak membuat keributan besar karena presiden melewatkan beberapa pertemuan."
"Kami menjamin negara bahwa ketidakhadiran yang disebutkan sebelumnya tidak ada hubungannya dengan kesehatan fisik dan kesejahteraannya yang sekarang menjadi bahan spekulasi," tambahnya.
Pemimpin lantang itu dikenal karena kebijakannya memerangi narkoba, yang menyebabkan ribuan orang tewas.
Namun dia kerap membantah kabar soal kesehatan dan tak pernah mau membahas soal penyakitnya di depan umum sejak mengambil alih kekuasaan pada 2016.
Duterte sebelumnya mengaku setiap hari menderita migrain serta penyakit Buerger, penyakit yang mempengaruhi pembuluh darah dan arteri anggota badan, dan biasanya karena merokok.
Meski melakukan perang terhadap narkoba, Duterte mengungkapkan pada 2016 bahwa dirinya menggunakan fentanil, obat penghilang rasa sakit yang menyebabkan kecanduan, karena cedera tulang belakang akibat kecelakaan sepeda motor yang pernah dialaminya.
Dia merupakan orang tertua yang pernah terpilih menjadi presiden Filipina, namun bukan pemimpin dunia paling veteran yang menghadiri KTT ASEAN.
Predikat itu diberikan kepada Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, yang 20 tahun lebih tua dari Duterte dan saat ini menjadi pemimpin tertua di dunia.
Editor: Nathania Riris Michico