Taliban Bebaskan 3 Jurnalis yang Beritakan Larangan Penayangan Serial Drama Asing
Menyusul pengambilalihan Kabul oleh Taliban pada Agustus tahun lalu, tekanan sosial-ekonomi meluas di Afghanistan. Di antaranya penutupan sekolah, kekurangan makanan dan pembatasan hak-hak perempuan.
Laporan PBB memperkirakan, lebih dari setengah penduduk negara itu membutuhkan bantuan kemanusiaan yang mendesak.
Taliban telah memulai tindakan keras terhadap media Afghanistan. Penyiar dipaksa untuk membatasi konten asing dan jurnalis takut akan tekanan untuk berbicara secara bebas tentang kinerja pemerintah.
Kantor Berita Sputnik melaporkan, banyak media telah ditutup karena tantangan ekonomi. Banyak juga jurnalis profesional telah meninggalkan negara itu begitu saja. Sekitar 40 persen media telah berhenti beroperasi, dan 60 persen wartawan kehilangan pekerjaan.
Editor: Umaya Khusniah