Tanggapi Rusuh di Papua, PBB: Kami Amati sejak Desember 2018
Bachelet juga mengapresiasi perkembangan situasi keamanan di dua provinsi tersebut, hanya saja dia menggarisbawahi adanya penangkapan dan intimidasi terhadap aktivis HAM dan jurnalis.
"Saya mencatat ada beberapa penangkapan dan beberapa anggota pasukan keamanan telah ditrarik sehubungan serangan aksi kekerasan terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, tapi saya khawatir tentang laporan adanya milisi dan kelompok nasionalis aktif terlibat dalam kekerasan. Para pembela hak asasi manusia setempat, mahasiswa, dan jurnalis, menghadapi intimidasi dan ancaman dan harus dilindungi," tuturnya.
(Demonstran di Papua meminta bantuan TNI agar dipulangkan/AFP)
Sebelumnya Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebut ada pihak asing bermain dalam serangkaian kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Sementara Kepala Staf Kepresiden (KSP) Moeldoko secara tegas menyebut nama tokoh Papua, Benny Wenda, sebagai dalang serentetan aksi di Papua.
"Ya jelas toh. Jelas Benny Wenda itu. Dia mobilisasi diplomatik, mobilisasi informasi yang missed, yang enggak bener. Itu yang dia lakukan di Australia, di Inggris-lah," ujar Moeldoko.
Pria yang kini sudah bukan WNI itu diduga melakukan gerakan politik dari luar negeri. Wenda diketahui menetap di Inggris.