Tentara Israel Tembak Mati 3 Warga Palestina
Penghancuran rumah itu terjadi 2 hari setelah seorang anggota keluarga Salhiyeh naik ke atap rumah seraya mengancam akan meledakkan kediamannya dengan tabung gas jika diusir paksa.
Rumah itu terletak sekitar 1 km sebelah utara tembok Kota Tua Yerusalem, tempat bentrokan meletus tahun lalu antara warga Palestina dan pemukim Yahudi. Kasus penggusuran rumah keluarga tersebut menjadi sorotan para diplomat dan aktivis hak asasi manusia (HAM).
“Hati saya hancur. Kalian lihat sendiri, mata pencaharian penduduk hancur di depan mata dan sekarang rumah itu hilang,” kata salah satu aktivis yang meminta tidak disebutkan namanya.
Rumah itu berdiri di seberang Konsulat Inggris di Yerusalem Timur. Inggris pada 17 Januari menyatakan penggusuran di wilayah Palestina, apa pun bentuknya kecuali dalam keadaan luar biasa, bertentangan dengan hukum humaniter internasional.
Editor: Anton Suhartono