Turki Blokir Instagram, Dulu Ternyata Juga Pernah Blokir YouTube 3 Tahun!
ANKARA, iNews.id – Pihak berwenang Turki mulai hari ini memblokir akses ke Instagram. Dengan begitu, pengguna internet di negara itu kini tidak bisa lagi membuka platform media sosial berbagi foto tersebut.
Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi Turki, selaku regulator yang mengatur internet di negeri bulan sabit itu, mengumumkan keputusan tersebut pada pagi waktu setempat tanpa memberikan alasan. Namun, kebijakan itu diduga kuat sebagai respons atas tindakan serampangan Instagram menghapus-hapusi gambar berisi ungkapan belasungkawa atas kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
“Sanksi untuk kebijakan pemblokiran Instagram (terhadap postingan duka cita untuk Haniyeh) dilakukan dengan cepat. Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi (Turki) memblokir akses ke Instagram,” ungkap surat kabar Turki, Yeni Safak, Jumat (2/8/2024).
Sampai berita ini dipublikasikan, belum ada komentar langsung dari Instagram. Untuk diketahui, media sosial tersebut memiliki lebih dari 50 juta pengguna di Turki, negara dengan populasi mencapai 85 juta jiwa.
Tidak seperti sekutu-sekutunya di Barat, Turki tidak menganggap Hamas sebagai organisasi teroris. Sebagai pengkritik keras tindakan militer Israel di Gaza, Erdogan menggambarkan kelompok Palestina itu sebagai “pejuang kemerdekaan”.
Turki juga menetapkan hari berkabung nasional untuk Haniyeh pada Jumat ini. Bendera-bendera Turki pun dikibarkan setengah tiang di seluruh negeri.
Turki memiliki rekam jejak menyensor media sosial dan situs web. Menurut organisasi nirlaba Freedom of Expression Association, ada ratusan ribu domain yang diblokir di negara itu sejak 2022. Turki dulu juga pernah memblokir platform berbagi video YouTube dari 2007 hingga 2010.
Sementara penyensoran konten-konten terkait Haniyeh dan Hamas oleh Meta, perusahaan yang membawahi Instagram, telah berlangsung sejak meletusnya perang di Gaza pada 7 Oktober lalu. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bahkan sudah berulang kali mengungkapkan kekesalannya lantaran beberapa postingannya yang memuat tentang Haniyeh dihapus secara sepihak begitu saja oleh Instagram.
Karenanya, tak sedikit kalangan menilai Instagram dan Meta bertindak tak ubahnya lembaga sensor zionis Israel.
Editor: Ahmad Islamy Jamil