Uni Eropa Sesalkan Keputusan Serbia Pindahkan Kedubes di Israel ke Yerusalem
Tak berselang lama, Kosovo, negara berpenduduk mayoritas muslim yang berkonflik dengan Serbia, mengumumkan akan mendirikan kantor misi di Yerusalem. Keputusan yang sangat mengejutkan.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan Perdana Menteri Kosovo Avdullah Hoti akan bertemu di Brussel sebagai putaran kedua pembicaraan damai yang ditengahi Uni Eropa. Pertemuan itu penting untuk menyelesaikan perselisihan 20 tahun kedua negara setelah perang.
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari konferensi tingkat tinggi di Gedung Putih, Washington DC, di mana Vucic dan Hoti menandatangani pernyataan yang menyetujui langkah-langkah meningkatkan hubungan ekonomi. Untuk kasus Serbia, negara itu berkomitmen memindahkan kedubesnya di Israel, dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Amerika Serikat memuji kesepakatan yang diteken Vucic dan Hoti pada Jumat lalu sebagai terobosan besar.
Dalam perselisihan paling rumit di Eropa, Serbia menolak mengakui kemerdekaan Kosovo sejak wilayah itu memisahkan diri melalui perang berdarah 1998-1999. Perang berakhir setelah NATO menggelar pengeboman terhadap pasukan Serbia.
Lebih dari 13.000 orang tewas dalam perang itu, kebanyakan dari korban merupakan keturunan Albania Kosovo, etnis mayoritas di bekas provinsi Serbia itu.
Editor: Anton Suhartono