UNRWA Terpaksa Setop Beroperasi Akhir Bulan Ini jika Pendanaan Tak Dilanjutkan
DOHA, iNews.id – Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) memperkirakan kemungkinan besar mereka terpaksa menghentikan operasinya di Timur Tengah—termasuk di Gaza—pada akhir bulan ini, jika pendanaan tidak dilanjutkan.
Sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris telah menghentikan pendanaan mereka ke badan PBB tersebut setelah adanya tuduhan bahwa beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel Selatan.
“Badan ini tetap menjadi organisasi bantuan terbesar dalam salah satu krisis kemanusiaan paling parah dan kompleks di dunia,” ungkap Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, dalam sebuah pernyataan pada Kamis (1/2/2024).
“Jika pendanaan tetap ditangguhkan, kemungkinan besar kami akan terpaksa menghentikan operasi kami pada akhir Februari, tidak hanya di Gaza tetapi juga di seluruh wilayah,” ujarnya.
Pada 7 Oktober lalu, Hamas melancarkan serangan ke Israel yang disebut Operasi Banjir al-Aqsa, menewaskan sekitar 1.200 orang. Kelompok pejuang Palestina itu juga menawan 253 orang dari wilayah zionis itu.
Sebagai tanggapan, Israel meluncurkan serangan balik ke Jalur Gaza. Serangan militer zionis itu telah membuat sebagian besar penduduk Gaza mengungsi, menyebabkan banyak rumah dan infrastruktur sipil hancur, dan menyebabkan kekurangan makanan, air dan obat-obatan.
Kelompok-kelompok bantuan dan badan-badan PBB lainnya telah mendesak para donor untuk terus mendukung UNRWA. Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (31/1/2024) juga memperingatkan bahwa penghentian pendanaaan akan menimbulkan konsekuensi bencana bagi masyarakat Gaza.
Pihak berwenang Israel memang telah lama menyerukan agar UNRWA dibubarkan. Mereka beralasan bahwa misi badan PBB itu sudah ketinggalan zaman dan menumbuhkan sentimen anti-Israel. Namun tuduhan itu dibantah keras oleh UNRWA.
Pada Rabu juga, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengulangi seruannya untuk mengakhiri mandat UNRWA dan menggantinya dengan mandat lembaga bantuan PBB atau non-PBB lainnya.
UNRWA, yang secara resmi merupakan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat, didirikan pada 1949 oleh Majelis Umum PBB pascaperang yang dipicu oleh berdirinya Israel sebagai negara Yahudi. PAda waktu itu, sebnyak 700.000 warga Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka oleh orang-orang Yahudi zionis.
UNRWA mempekerjakan 30.000 warga Palestina untuk melayani kebutuhan sipil dan kemanusiaan bagi 5,9 juta keturunan pengungsi tersebut–yang tersebar di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan di kamp-kamp besar di negara-negara Arab tetangga Palestina.
Editor: Ahmad Islamy Jamil