Usut 2 Kasus Novichok, Kepolisian Inggris Habiskan Lebih dari Rp182 M
LONDON, iNews.id - Kepolisian Wiltshire, Inggris, harus mengeluarkan biaya lebih dari 10 juta poundsterling atau sekitar Rp182 miliar untuk menangani dua kasus serangan zat kimia Novichok.
Mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya, Yulia, diracuni menggunakan Novichok di Salisbury pada 4 Maret. Kemudian korban lain, Dawn Sturgess, meninggal setelah dia dan pasangannya, Charlie Rowley, terpapar zat kimia yang sama pada Juli.
Kepala kepolisian Wiltshire, Angus Macpherson, berharap biaya untuk dua penyelidikan itu ditanggung pemerintah.
"Tak terbayangkan polisi Wiltshire harus berurusan dengan dua insiden besar dalam waktu singkat dan anggota menanggung biaya signifikan," ujar Macpherson.
Dia memproyeksikan, lebih dari 7 juta poundsterling atau sekitar Rp127 miliar dipakai menutupi biaya petugas polisi tambahan. Sedangkan lebih dari 1,3 juta poundsterling atau sekitar Rp23 miliar dihabiskan untuk uang lembur petugas dan staf.
Petugas, kata dia, tidak boleh mengambil waktu istirahat maupun mengajukan permintaan cuti tahunan demi menangani kasus Novichok. Mereka juga harus membawa petugas keamanan pribadi untuk berjaga saat penyelidikan.
Sejauh ini, kepolisian Inggris menerima 4,1 juta pounsterling atau sekitar Rp74 miliar dari pemerintah sejak kasus ini mencuat pada Maret.
Macpherson mengatakan, pemerintah menjamin kepolisian tidak akan terpengaruh oleh besaranya biaya dari dua kasus tersebut.
Sturgess (44) dan Rowley (45) ditemukan sakit parah di kediaman mereka di Amesbury, sekitar 13 kilometer dari Salisbury. Polisi masih menyelidiki adanya kemungkinan kasus mereka berkaitan dengan serangan terhadap Skripal dan Yulia.
Pemerintah Inggris berulang kali menuduh Rusia berada di belakang serangan itu. Namun Rusia berkali-kali membantah terlibat.
Editor: Nathania Riris Michico