MANILA, iNews.id - Vaksinasi Covid-19 terhadap personel pasukan pengawal kepresidenan Filipina atau Presidential Security Group (PSG) berbuntut panjang. Vaksin yang digunakan merupakan produksi perusahaan farmasi China Sinopharm, didatangkan ke Filipina secara ilegal dan belum mendapatkan izin dari otoriotas kesehatan.
Meski demikian Presiden Rodrigo Duterte membela para pengawalnya dengan alasan mereka berhak mendapatkan vaksin Covid-19 lebih dulu karena risiko pekerjaan. Namun parlemen Filipina tetap melakukan penyelidikan.
Menteri dan Anggota Paspampres Filipina Disuntik Pakai Vaksin Covid-19 yang Belum Disetujui
Senat akan melanjutkan penyelidikan program vaksinasi tersebut. Selain anggota PSG, beberapa menteri diketahui juga sudah mendapatkan vaksin tersebut.
Para senator akan memintai keterangan pejabat PSG yang telah mendapatkan vaksin meski belum mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) itu.
Satu Provinsi di Filipina Diisolasi Total untuk Cegah Masuknya Covid Varian Baru dari Malaysia
Terpisah, FDA, Biro Penyelidikan Nasional, serta Bea Cukai juga menggelar penyelidikan bagaimana bisa vaksin yang belum masuk dalam program nasional bisa masuk ke Filipina, termasuk penggunaannya kepada personel PSG.
Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) seharusnya juga memulai penyelidikan inernal pada Selasa (5/1/2021), namun dibatalkan setelah Duterte dalam pidatonya memerintahkan komandan PSG, Jesus Durante III, untuk menghentikannya.
Viral Polisi Filipina Tembak Mati Perempuan dan Anaknya dari Jarak Dekat, Duterte: Ini Brutal!
"Meskipun tidak secara langsung diarahkan ke AFP, kami membaca isyarat karena dia (Duterte) merupakan Panglima Angkatan Bersenjata," kata juru bicara militer, Edgard Arevalo, dikutip dari Philippine Daily Inquirer, Rabu (6/1/2021).
Editor : Anton Suhartono