Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hasil Riset: Kelas Menengah Sudah Ogah Flexing, Kini Cari Ketenangan Hidup
Advertisement . Scroll to see content

WHO Gandeng Google dan Platform Media Sosial Tangkal Kabar Hoaks Virus Korona

Senin, 03 Februari 2020 - 19:47:00 WIB
WHO Gandeng Google dan Platform Media Sosial Tangkal Kabar Hoaks Virus Korona
Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

JENEWA, iNews.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tak hanya berjuang menangani wabah virus korona baru, namun juga menangkal berita hoaks seputar virus mematikan ini yang sudah tersebar melalui internet dan media sosial ke seluruh dunia.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan bahaya yang ditimbulkan dari penyebaran informasi hoaks soal virus korona di saat angka kematian di China terus bertambah serta penyebarannya yang kini sudah mencapai 24 negara lebih.

"Kami bekerja sama dengan Google untuk memastikan orang yang mencari informasi tentang virus korona melihat informasi dari WHO di bagian atas hasil pencarian," kata Tedros, dalam sambutannya di pertemuan Dewan Eksekutif WHO di Jenewa, Swiss, seperti dikutip dari AFP, Senin (3/2/2020).

Dia menambahkan platform media sosial termasuk Twitter, Facebook, Tencent, dan TikTok juga mengambil langkah serupa untuk membatasi penyebaran informasi yang salah.

WHO sebelumnya memperingatkan bahwa wabah virus korona dibarengi oleh 'infodemik' besar-besaran yakni informasi berlimpah yang sebagian tidak akurat. Kondisi ini menyulitkan orang untuk menemukan sumber yang dapat dipercaya serta arahan yang memadai.

Tim media sosial WHO bekerja 24 jam penuh untuk mengidentifikasi rumor yang berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat, seperti tindakan pencegahan salah kaprah dan penyembuhan.

Saat ini jumlah korban tewas di China mencapai 361 orang, melampaui jumlah kematian di akibat sindrom pernapasan akut SARS pada 2002 hingga 2003.

Jumlah penderita yang terinfeksi di China juga melonjak signifikan hingga Senin, menembus angka 17.200 kasus.

Dalam sehari, jumlah kematian terbaru mencapai 57, peningkatan terbesar sejak virus terdeteksi pada akhir Desember 2019 di Kota Wuhan.

Sementara kasus kematian pertama di luar China dilaporkan di Filipina pada Minggu (2/2/2020). Korban meninggal merupaka warga China yang tengah melancong ke Filipina. Dia sudah dirawat selama 2 pekan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut